Minggu, Mei 16, 2010

Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

Dengan berpegang pada prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara atau di dalam masyarakat pada hakekatnya merupakan manifestasi pemenuhan dari kepentingan itu sendiri.

Pada umumnya secara psikologis dikenal ada dua jenis kepentingan dalam diri individu yaitu kepentingan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis.

Oleh karena itu individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang individu yang sama persis di dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohani, maka dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal kepentingannya. Perbedaan-perbedaan tersebut secara garis besar disebabkan oleh 2 faktor, yaitu faktor pembawaan (Hereditas) dan faktor lingkungan sosial sebagai komponen utama bagi terbentuknya keunikanindividu. Perbedaan pembawaan akan memungkinkan perbedaan individu dalam hal kepentingannya meskipun dengan lingkungan yang sama. Sebaliknya lingkungan yang berbeda akan memungkinkan timbulnya perbedaan individu dalam hal kepentingan meskipun pembawaannya sama.alat dalam memenuhi kepentingannya, maka kegiatan yang dilakukannya

Merujuk pada latar belakang tersebut, akhirnya penulis tertarik untuk menyusun sebuah makalah yang mengkaji mengenai tingkah lakuindividu dalam memenuhi kepentingan ataupun kebutuhannya, dengan judul ”Pertentangan-pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat”.

Peranan Dan Pentingnya Bahasa Indonesia

Pada saat ini bahasa Indonesia sudah mulai kehilangan perannya. Sebagaimana sumpah pemuda sudah dengan jelas menyebutkan bahwa berbahasa satu bahasa Indonesia. Maka dengan itu Bahasa indonesia sebagai bahasa pemersatu. Hal tersebut sudah mulai pudar karena bahasa Inggris sedikit demi sedikit mulai "menodai" bahasa Indonesia. Banyak kata-kata English yang sengaja disisipkan kedalam bahasa Indonesai, sebagai contoh adalah kalimat "saya mauyou membantu saya". Mungkin sebagian orang menganggap itu merupakan hal yang keren, tapi secara tidak sadar mereka yang telah mensisipkan bahasa Inggris kedalam sebuah kalimat bahasa Indonesia sudah menodai bahasa Indonesia itu sendiri. Contoh lainnya adalah penyempitan makna pada kata "aqua" dan "odol". Contoh kata "aqua" dimana hampir semua orang setiap kali ingin membeli air minum selalu menyebut membeli "aqua". Padahal belum tentu air minum yang dibeli adalah aqua karena "aqua" merupakan sebuah merk dagang. Hal yang sama juga terjadi pada kata "odol" yang seharusnya pasta gigi.

Pengaruh tersebut berkaitan juga dengan tingkat kesadar pemerintah, media masa dan masyarakat tentang pentingnya bahasa indonesia sebagai bahasa pemersatu.

Hal yang mempengaruhi perkembangan bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia saat ini menjadi bahasa nasional negara kita. Tetapi masih banyak masyarakat yang menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa sehari-hari, hal tersebut terjadi karena negara Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa. Pengaruh bahasa asing dari luar juga sangat berperan serta dalam mulai diabaikannya bahasa Indonesai. Pemerintah dalam hal ini telah melakukan tindakan dengan memasukan pelajaran Bahasa Indonesia ke dalam kurikulum pembelajaran sekolah. Namun menurut saya itu saja tidaklah cukup selama pembangunan di Indonesia yang tidak merata.

Sejak Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1954 yang menghasilkan satu perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara. Setelah kongres tersebut belum ada lagi pertemuan-pertemuan yang membahas bagaimana kritisnya bahasa Indonesia saat ini. Memang kita masih membutuhkan orang-orang seperti Ki Hajar Dewantara yang sangat bersemangat untuk melesatarikan bahasa Indonesia.